Softlens dibuat dari bahan polymer yang hydrofilic atau dapat
mengandung air, bukan bahan aslinya yang mengandung air. Itu berarti
bahwa soflen tersebut memiliki pori-pori yang akan menyerap cairan dari
tempat di mana dia diletakkan. Yak.. bisa dibilang sifatnya seperti
spon/busa. Dengan demikian, soflen yang diinformasikan memiliki kadar
air lebih tinggi, tentunya memiliki pori-pori yang akan menyerap cairan
lebih banyak dari pada soflen berkadar air lebih rendah. Jadi, jika
soflen tersebut diletakkan di mata pemakai, soflen berkadar air lebih
tinggi akan menyerap air mata lebih banyak dari pada soflen berkadar air
rendah.
Efek dalam pemakaian.
Patut diketahui bahwa lensa kontak (temasuk soflen) yang dipakai
sebenarnya tidak benar-benar menempel pada kornea, tapi mengambang pada
air mata yang melapisi kornea. Lapisan air mata ini terbentuk/terbarui
setiap kali mata berkedip. Soflen disebut terpasang secara ideal jika
masih dapat bergeser sejauh ±1 mm setiap kali mata berkedip. Ini untuk
memberi kesempatan perbaruan lapisan air mata.
Untuk mempermudah pemahaman penjelasan berikutnya, terlebih dahulu saya
ajak anda sedikit bermain-main. Sediakan sebidang kaca apa saja. Boleh
gunakan cermin anda. Sediakan juga 1 potongan kecil (1 cm2
cukup) kertas buram dan 1 potongan kecil kertas glossy (atau jenis
kertas lain yang lebih tinggi densitasnya). Untuk mendapatkan efek yang
lebih tinggi perbedaanya, potongan kertas glossy bisa diganti dengan
potongan plastik. Basahi kaca dengan air, taruh ke dua potongan kertas
tadi ke atas kaca yang basah tersebut. Sekarang, coba geserkan
masing-masing potongan kertas tersebut bergantian. Mana yang lebih mudah
digeser?
Ternyata, potongan kertas glossy (atau plastik) yang kemampuannya
menyerap cairan lebih sedikit dari pada kertas buram, lebih mudah
bergeser dari pada potongan kertas buram. Yang demikian itu berlaku juga
pada soflen. Jika dipakai pada mata yang sama, soflen yang berkadar air
lebih rendah akan lebih mudah bergerak/bergeser dari pada yang berkadar
air lebih tinggi. Artinya, soflen berkadar air lebih rendah kondisinya
akan lebih longgar dari pada yang berkadar air lebih tinggi.
Kemampuan mata seseorang dalam menghasilkan air mata, bisa berbeda
antara satu dengan yang lain. Ada yang cenderung berlebih, ada yang
normal, ada pula yang cenderung kurang. Jika soflen berkadar air rendah
dipakai pada mata yang cenderung berlebih air matanya, akan dapat
terjadi kondisi soflen yang terlalu longgar sehingga gerakannya
berlebihan dan mudah terlepas. Jika soflen yang berkadar air tinggi
dipakai pada mata yang cenderung kurang air matanya, akan dapat terjadi
kondisi soflen yang terlalu ketat. Ini dapat menyebabkan kornea
kekurangan oksigen (hypoxia) dan menyebabkan munculnya pembuluh darah pada kornea (hal yang tidak boleh terjadi).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar